1. Bagai rusa berteriak cari sumber air sejuk,
demikian pun jiwaku menjerit kepadaMu.
Akan Allah abadi hausku tiada terperi.
Bilakah tiba waktuku melihatMu, ya Allahku?
demikian pun jiwaku menjerit kepadaMu.
Akan Allah abadi hausku tiada terperi.
Bilakah tiba waktuku melihatMu, ya Allahku?
2. Siang malam air mataku adalah makananku,
kar’na orang menghujatku: Hai, di manakah Allahmu?
Dan teringatlah terang, dengan girang dan senang
aku pimpin ‘kan mereka masuk ke rumah Allahnya.
kar’na orang menghujatku: Hai, di manakah Allahmu?
Dan teringatlah terang, dengan girang dan senang
aku pimpin ‘kan mereka masuk ke rumah Allahnya.
3. Apakah sebab ‘kau tunduk dan gelisah, jiwaku?
Janganlah ‘kau putus asa, Tuhanlah harapanmu.
‘Kan ‘ku pujilah terus kuasa Allah yang kudus.
Kar’na itulah hentikan keluhanmu dan rintihan.
Janganlah ‘kau putus asa, Tuhanlah harapanmu.
‘Kan ‘ku pujilah terus kuasa Allah yang kudus.
Kar’na itulah hentikan keluhanmu dan rintihan.
0 Response to "NKB 147 - Bagai Rusa Berteriak"
Post a Comment