1. Lama ‘ku enggan mengikut jalan Tuhan, hanya turut hawa nafsu diriku.
Serta ‘ku memandang Penebus di salib,
aku berserah kepada Rajaku.
Serta ‘ku memandang Penebus di salib,
aku berserah kepada Rajaku.
Reff:
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
2. Set’lah tubuhku dan jiwa ‘ku serahkan
pada Tuhan dengan sungguh dan tetap,
‘ku miliki rasa damai serta aman,
meskipun di dalam jurang yang gelap.
pada Tuhan dengan sungguh dan tetap,
‘ku miliki rasa damai serta aman,
meskipun di dalam jurang yang gelap.
Reff:
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
3. Seg’nap waktuku sekarang Tuhan punya,
pun recana hidupku dan hartaku.
Tiap hari aku junjung Firman Allah,
dan mashyurkan nama Yesus, Rajaku.
pun recana hidupku dan hartaku.
Tiap hari aku junjung Firman Allah,
dan mashyurkan nama Yesus, Rajaku.
Reff:
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
4. Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
kenikmatannya tak ada taranya.
Tak ‘kan cukup lidahku memuji Dia,
yang t’lah bagiku membuka sorgaNya.
kenikmatannya tak ada taranya.
Tak ‘kan cukup lidahku memuji Dia,
yang t’lah bagiku membuka sorgaNya.
Reff:
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
Iring kehendak Mukhalis sungguh indah,
ada damai, hilanglah keluh kesah.
Jiwa dapat berteduh dalam naungan Tuhanku,
dan merasa perhentianNya.
0 Response to "NKB 179 - Lama ‘Ku Enggan Mengikut Jalan Tuhan"
Post a Comment