1. Meskipun di dalam lembah dan terasing jiwaku,
umurku makin bertambah, singkatlah jalanku.
Namun kasih yang kudus menaungi aku t’rus.
Itulah anug’rah Tuhan: Sobat dari Galilea.
umurku makin bertambah, singkatlah jalanku.
Namun kasih yang kudus menaungi aku t’rus.
Itulah anug’rah Tuhan: Sobat dari Galilea.
2. Di tengah pedih derita dalam malam g’lap sepi,
kawanku serta saudara telah menjauh pergi.
Terdengarlah olehku suara yang lembut merdu,
yakni sabda dari Tuhan: Sobat dari Galilea.
kawanku serta saudara telah menjauh pergi.
Terdengarlah olehku suara yang lembut merdu,
yakni sabda dari Tuhan: Sobat dari Galilea.
3. Berperang melawan dosa, o betapa ‘ku lemah,
aku nyaris putus asa, serta maut hampirlah.
Aku pasrah bertelut, dan imanku pun teguh,
berkat kasih sayang Tuhan: Sobat dari Galilea.
aku nyaris putus asa, serta maut hampirlah.
Aku pasrah bertelut, dan imanku pun teguh,
berkat kasih sayang Tuhan: Sobat dari Galilea.
4. Di tengah sakit yang parah, maut nyaris menyentak,
tidurku amat gelisah dan nafas pun sesak.
‘Ku rasakan tanganNya, hingga sakitku enyah,
sungguh itu tangan Tuhan: Sobat dari Galilea.
tidurku amat gelisah dan nafas pun sesak.
‘Ku rasakan tanganNya, hingga sakitku enyah,
sungguh itu tangan Tuhan: Sobat dari Galilea.
5. Sangkakala k’lak bertalun, terdengar di dunia,
jiwaku tent’ram teralun menyambut datangNya
Dengan kagum ‘ku jelang atas awan yang terang,
o benar, itulah Dia!: Sobat dari Galilea.
jiwaku tent’ram teralun menyambut datangNya
Dengan kagum ‘ku jelang atas awan yang terang,
o benar, itulah Dia!: Sobat dari Galilea.
0 Response to "NKB 162 - Meskipun Di Dalam Lembah"
Post a Comment