1. Di bawah salib Yesus ‘ku ingin berhenti
yaitu cadas yang teguh , pelindung yang letih.
Tempat musafir berteduh di jalan yang berat;
Naungan itu panas terik bagiku yang penat.
yaitu cadas yang teguh , pelindung yang letih.
Tempat musafir berteduh di jalan yang berat;
Naungan itu panas terik bagiku yang penat.
2. Dan pada salibYesus tampak di mataku.
sesosok tubuh, terpencil tersiksa bagiku.
Hatiku yang remuk, sedih, melihatnya jelas
bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.
sesosok tubuh, terpencil tersiksa bagiku.
Hatiku yang remuk, sedih, melihatnya jelas
bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.
3. Ya salib, ‘ku jadikan naungan rumahku.
Semata cahya wajahNya bagiku yang perlu.
Biar dunia ‘ku lepas, tak ada ruginya.
Yang hilang dosa sajalah dan labaku salibNya.
Semata cahya wajahNya bagiku yang perlu.
Biar dunia ‘ku lepas, tak ada ruginya.
Yang hilang dosa sajalah dan labaku salibNya.
0 Response to "NKB 176 - Di Bawah Salib Jesus"
Post a Comment